Ketahui Jenis Gangguan Tidur dari Insomnia hingga Sindrom "Putri Tidur"

Harianjogja.com, JOGJA—Kurangnya waktu tidur dapat menyebabkan tubuh kurang bugar sehingga semangat menjalani hari pun ikut menurun. Insomnia menjadi salah satu gangguan tidur yang umum dialami seseorang.

Verywell Health mencatat sekitar 10% orang dewasa memiliki masalah insomnia dan setidaknya 30–40% orang sesekali mengalaminya.

Masalah tidur biasanya disebabkan oleh stres, jadwal yang padat, kelelahan, dan faktor luar lainnya. Jika masalah tidur terjadi secara berkala dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, hal ini pertanda seseorang mengalami gangguan tidur.

Gangguan tidur tak hanya mempengaruhi durasi tidur namun juga kualitas tidur, jika tidak ditangani dengan baik beberapa jenis gangguan tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan serius gagal jantung dan diabetes.

Berikut ialah beberapa jenis gangguan tidur dari yang umum hingga jarang diketahui:

Baca juga: Disanjung Simon Cowell, Ternyata Putri Ariani adalah Siswi SMK Seni di Bantul

1. Apnea tidur

Pernah merasa kesulitan bernapas saat tidur? Kondisi tersebut menandakan kamu mengalami apnea tidur, yakni kondisi berhenti bernapas beberapa kali per jam selama 10 detik atau lebih dalam satu waktu saat tidur.

Apnea tidur merupakan kondisi lebih kronis dari kebiasaan mendengkur saat tidur dan membuat kadar oksigen dalam darah turun.

Terdapat dua jenis apnea tidur yaitu:
- Apnea tidur obstruktif, napas berhenti ketika jalur aliran udara terhambat atau terlalu sempit
- Apnea tidur sentral, adanya masalah pada saluran yang menghubungkan antara otak dan otot guna mengontrol pernapasan.

2. Ketindihan atau Sleep paralysis

Ketindihan atau sleep paralysis ialah kondisi sekujur tubuh mengalami kelumpuhan sementara saat tidur atau terbangun. Kondisi ini cukup menakutkan bagi beberapa orang sebab tak jarang diikuti halusinasi misalnya melihat orang asing berdiri di depan kita.

Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa menit, kemudian otak secara alami akan bangun atau kembali tertidur lebih nyenyak. Peneliti menyebut setidaknya antara 25–40% orang akan mengalaminya sekali sepanjang hidup.

3. Restless Legs Syndrome

Restless Legs Syndrome (RLS) dialami seseorang saat atau hendak tidur namun kaki terasa tidak nyaman seperti terasa pegal, terbakar, kesemutan, atau sensasi ada yang merangkak di kaki. Sehingga seseorang akan menggerakkan kaki mereka selama atau saat hendak tidur.

RLS dapat terjadi karena kehamilan, obesitas, kekurangan zat besi, obat-obatan tertentu (seperti nikotin, alkohol, dan kafein) atau suplemen yang mengganggu tidur.

4. Bruxism

Bruxism suatu kondisi dimana seseorang menggesek, menggertakkan atau mengatupkan giginya saat tidur yang terjadi tanpa sadar. Gangguan tidur ini dapat merusak gigi secara permanen jika terjadi terus menerus atau ketidaknyamanan pada rahang.

Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak, remaja, hingga dewasa penyebab umumnya karena stres atau kecemasan namun sering pula dikaitkan dengan gangguan tidur lain seperti mendengkur dan apnea tidur.

5. Sindrom Kleine-Levin

Cerita putri tidur ternyata dapat dialami seseorang di dunia nyata, dalam istilah medis disebut sebagai sindrom Kleine-Levin atau sindrom "Putri Tidur" yakni suatu kondisi di mana seseorang akan tidur selama 20 jam atau lebih. Sindrom langka dimana sekitar 70% penderitanya berasal dari pria.

Gejala yang umum dialami ialah rasa kantuk yang berlebihan atau keinginan kuat untuk tidur, kesulitan bangun tidur di pagi hari, mudah lelah serta marah, nafsu makan meningkat, halusinasi, perilaku kekanak-kanakan, dan lainnya. Gejala terjadi secara siklus dan dapat bertahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu bahkan ada pula yang tak mengalami gejala tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News